Jumat, 07 Juni 2013

EVALUASI KINERJA MASA LALU, MENGANTISIPASI MASA KINI, DAN MENATAP MASA DEPAN (Sebuah Tinjauan Implementasi Pendidikan)





Lembaga pendidikan pada satuan pendidikan mulai dari jenjang SD sampai dengan SMA/SMK setiap tahunnya  diselenggarakan  kegiatan interaksi guru dengan  peserta didik berbagai kompetensi untuk meraih prestasi. Adapun kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah  :   (1) Pembelajaran; (2) Ekstrakurikuler; (3) Lomba-lomba (akademik, non akademik), popda, dan kesenian; (4) Ulangan Tengah Semester I dan II (praktik dan tertulis); (5) Ulangan Akhir Semester I (praktik dan tertulis); (6) Ujian Sekolah (praktik dan tertulis); (7) Ujian Nasional;  (8)  Tes Kemampuan Dasar (calistung) bagi kelas III SD (9) Ulangan Kenaikan Kelas (praktik dan tertulis, dan (10)  Kegiatan lainnya yang relevan  dengan  pembelajaran dan praktikum.
Usailah kegiatan tersebut, kemudian diakhiri dengan penyerahan buku rapor kepada orang tua/wali siswa pada tanggal 22 Juni 2013, diteruskan siswa libur akhir tahun (TP 2012/2013), masuk kembali tanggal 15 Juli 2013 (sesuai denagn kelender pendidikan).
Selamat tinggal Tahun Pelajaran 2012/2013 dan Selamat datang Tahun Pelajaran 2013/2014. Kita jadikan Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagai bahan evaluasi   kinerja kita. Dan kita rencanakan Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan perencanaan yang lebih matang dan berkualitas.

Evaluasi Kinerja
Perlahan tapi pasti, sebagai Kepala Sekolah tentunya telah  berusaha secara maksimal mendampingi bapak, ibu guru, dan karyawan dalam rangka mewujudkan sebuah sekolah sesuai dengan  visi,  misi, program, dan tujuan sekolah yang dicanangkan. Semua itu tidak ada apa-apanya tanpa dorongan dan dukungan bapak, ibu guru, karyawan, dan  stakeholder, sekolah tidak  akan melaju dengan optimal. Oleh karena itu  kebersamaan sangat dibutuhkan untuk  mencapai tujuan yang diinginkan (ungkap Kepala Sekolah, Bowo Ramelan, S.Pd.SD.  dalam rapat sekolah akhir Tahun Pelajaran 2012/2013). Atau dengan kata lain, sebelum memasuki Tahun Pelajaran baru (TP 2013/2014) kita koreksi diri (self correction) terhadap perilaku (tindakan) yang pernah kita perbuat, mengantisipasi situasi masa kini, dan menatap masa depan, yaitu dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
(1) Seberapa jauh kita menaati peraturan kedisiplinan sebagai seorang pegawai (guru) ?
(2) Apa kesuksesan yang telah diperoleh selama ini ?
(3) Seberapa jauh penyimpangan, kekurangan, kekeliruan, dan kegagalan yang dialami ?
(4) Tantangan apa yang dihadapi selama ini  ?
Selanjutnya untuk menjawab dari pertanyaan tersebut di atas, berpegang kepada motivasi Rosululloh saw yang menyebutkan bahwa : “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah yang beruntung; dan barang siapa yang hari ini seperti halnya kemarin, maka dia itu tertipu; dan barang siapa yang lebih jelek dari kemarin, maka dia itu terkutuk, “ (HR. Al Hakim).
Dengan demikian, kalau kita ingin meraih sukses dalam Tahun Pelajaran 2013/2014, kita harus bisa meraih sesuatu yang lebih baik dari tahun kemarin, baik di bidang pengelolaan kelas, penyajian pembelajaran, maupun  perangkat administrasi yang harus dikerjakan secara rutinitas.

Optimis Kunci Kesuksesan
 Hidup yang optimis adalah awal dari kesuksesan. Kesuksesan itu tidak akan datang secara tiba-taba. Kita harus gigih berusaha dan bekerja keras untuk  meraih kesuksesan tersebut. Karena  sesuatu tidak akan datang kalau tidak diusahakan. Masalah yang besar akan terasa mudah jika dihadapi dengan sikap yang optimis. Sikap yang optimis itu selalu diidentikkan dengan berfikir positif. Dengan sikap yang optimis dan berfikir positif , semua masalah yang dihadapi akan terasa mudah.
Memasuki tahun pelajaran baru  (TP 2013/2014), tak apalah kalau kita ciptakan suasana baru, pola pikir baru, dan semangat baru, namun sesuatu yang sudah baik tentu saja harus tetap dipertahankan. Dalam ilmu Ushul Fiqih disebutkan : “ Tetap memelihara sesuatu yang lama yang baik, dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik”
Kesuksesan yang pernah kita raih pada tahun lalu (TP 2012/2013) perlu kita pertahankan dan kalau perlu kita tingkatkan, kita kembangkan, sedangkan kegagalan, dan pengalaman yang pahit kita jadikan peringatan sekaligus menjadi bahan renungan, mengapa hal itu bisa terjadi agar hal itu tidak terulang kembali. Pepatah Arab mengatakan  : “ Janganlah seseorang Muslim itu terperosok ke dalam lubang (yang sama) hingga dua kali.”

Perubahan itu Indah
 Setelah mengetahui potensi diri, bersikap terhadap lingkungan sekitar, mengalami perubahan kearah yang lebih baik, maka setelah itu kita mampu untuk menjadi seseorang yang baru, jiwa yang baru,  semangat dan pola pikir yang baru.
Perubahan selalu terjadi dalam aspek kehidupan, ada kalanya kita berada dalam kesuksesan dan  ada kalanya  kita dalam keadaan tertindas. Namun yakinlah, tinggal bagaimana kita menyikapinya dan bertindak cepat dan efisien menghadapi perubahan tersebut. Tiada yang kekal dalam dunia ini kecuali perubahan yang terus bergulir, karena perubahan itu indah.
Di depan mata telah terhampar jalan sepanjang satu tahun,
di depan kita telah menunggu sekian banyak peluang untuk diwujudkan menjadi berkah.
Jadi mari kita mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan semangat perubahan,
berubah menjadi lebih positif, lebih kreatif, lebih menghargai diri sendiri.
Jadi mari menatap ke depan dengan senyuman.

  Peningkatan mutu pendidikan di sekolah memerlukan kepemimpinan manajerial kepala sekolah yang mampu: (a) menjabarkan sumber daya yang ada untuk menyediakan dukungan yang memadai bagi guru, bahan pengajaran, dan pemeliharaan fasilitas yang baik; (b) memberikan waktu yang cukup untuk pengelolaan dan koordinasi proses instruksional; (c) berkomunikasi secara teratur  dengan staf, orang tua, siswa, dan masyarakat terkait. Dengan kata lain bahwa kualitas kinerja sekolah ditentukan oleh kepemimpinan manajerial kepala sekolah.
Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan kinerjanya secara memuaskan banyak tergantung pada kualitas kepemimpinan kepala sekolahnya. Seberapa jauh kepala sekolah mampu menampilkan gaya kepemimpinanya yang baik, berpengaruh langsung terhadap kinerja sekolah. Kinerja sekolah ditunjukkan oleh iklim kehidupan sekolah, budaya organisasi sekolah, etos kerja, semangat kerja guru, prestasi belajar siswa, disiplin warga sekolah secara keseluruhan.

Keterampilan Memimpin
Telah kita ketahui juga bawa jenis kepemimpinan yang baik ialah kepemimpinan yang demokratis. Pengetahuan tentang tipe kepempinan itu saja tidak cukup menjamin seseorang menjadi pemimpin demokratis yang baik. Dalam pelaksanaannya diperlukan berbagi keterampilan.
Agar semua itu terwujud, dibutuhkan banyak pengalaman. Seorang pemimpin pendidikan harus banyak bergaul dan pandai bekerja sama. Ia harus mahir dan cakap dalam berbagai hal, seperti  :
(1)  menciptkan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan;
(2)  membentuk dan membina moral yang tinggi bagi bawahannya;
(3)  menentukan tujuan pendidikan bersama anggota kelompok dan berusaha mencari jalan keluar untuk mencapainya;
(4)  menyusun rencana pekerjaan bersama anggota kelompok;
(5)  memberi semangat dan dorongan kepada anggota kelompok untuk menghasilkan sesuatu yang  baik, yang dapat melancarkan pekerjaan;
(6)  mengadakan pembagian tugas serta memberi kepercayaan kepada anggota kelompok untuk melaksanakannya;
(7)  memberi semangat, dorongan, serta keberanian kepada anggota kelompok yang masih kurang harga diri;
(8)  memperlihatkan kebijaksanaannya dalam mengajak semua anggota untuk berpartisipasi;
(9)  memperbesar kreativitas anggota kelompok; dan
(10) memberanikan anggota kelompok untuk turut memikul tanggung jawab.
Motivasi kerja perlu dikembangkan untuk meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja guru yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas organisasi kerja yaitu mutu sekolah sebagai lembaga pendidikan. Oleh karena itu sebagai kepala sekolah perlu mempunyai strategi tertentu untuk meningkatkan motivasi kerja guru.
Kemudian tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kreativitas guru sangat berperan dalam mengembangnkan kreativitas siswa. Oleh karena itu menjadi sebuah keharusan bagi seorang guru untuk terus belajar, meningkatkan motivasi, dan komitmen terhadap tugasnya agar dapat menjadi guru yang kreatif.

(Penulis adalah  : Mahasiswa Pascasarjana UNSOED Purwokerto
dan Pengajar SDN 2 Sumampir, UPTD Pendidikan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga).

DAFTAR PUSTAKA  :
·      Buku Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik (Drs.Soekarto Indrafahrudi).
·      Buku Selamat Datang Guru Profesional (Sarjono, S.Pd., M.Si.)
·      Makalah Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Guru
 (Lia Yuliana, M.Pd.)
·      Buku Asy Syifaa’ (Drs. H. Sutrisno Usman)
·         Smpn5pby.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar